PT Indofood bantu anak kurang gizi di Sumba Barat
Selasa, 27 September, 2005 oleh: gklinis PT Indofood bantu anak kurang gizi di Sumba Barat
Gizi.net - Waikabubak, PK -- PT Indofood Sukses Makmur menyerahkan bantuan alat timbang, makanan bergizi, kartu menuju sehat (KMS) dan baju kaos Indofood kepada 40 posyandu yang tersebar di wilayah Kecamatan Lamboya, Kota Waikabubak dan Kecamatan Loli, Kabupaten Sumba Barat. Penyerahan bantuan dipusatkan di Kampung Mude, Desa Kabukarudi, Kecamatan Lamboya.
Bantuan diserahkan Wakil Kepala Divisi Personalia PT Indofood Sukses Makmur, Frans A Toisuta, kepada Bupati Sumba Barat, Drs. Julianus Pote Leba, M.Si, di Kampung Mude, Desa Kabukarudi, Kecamatan Lamboya, Kamis (22/9).
Wakil Kepala Divisi Personalia PT Indofood, Frans Toisuta, dalam sambutannya mengatakan, bantuan yang diberikan dalam rangka membantu meringankan beban masyarakat dan Pemkab Sumba Barat karena makin banyak balita yang terancam busung lapar atau rawan gizi. Kondisi ini membuat PT Indofood terpanggil menjalankan misi kemanusiaan sebagai wujud nyata kepeduliannya terhadap kondisi kehidupan masyarakat Sumbar.
Frans mengakui, sebelum menurunkan bantuan, pihaknya telah mengirim tim ke daerah ini pada bulan Agustus untuk survei daerah yang paling memerlukan bantuan agar bantuan tepat sasaran. Dalam survei tim menemukan daerah yang anaknya pa- ling banyak balita kekurangan gizi yakni Kecamatan Lamboya, diikuti Kota Waikabubak dan Kecamatan Loli.
Berdasarkan hasil survei tim, kata Frans, pihaknya membangun kerjasama dengan Dinas Kesehatan Sumbar menyelenggarakan Program Peduli Sosial PT Indofood guna mendorong upaya revitalisasi 40 posyandu di tiga kecamatan tersebut.
Sebagai wujud dukungan, ungkap Frans, pihaknya langsung turun ke daerah menyerahkan bantuan bagi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi. Bantuan berupa: perlengkapan posyandu dari timbangan bayi, timbangan gantung balita, kartu menuju sehat (KMS) 5.000 lembar, baju kaos kader posyandu 200 lembar. Selain itu, diserahkan produk makanan pendamping ASI (MP-ASI) dan marie roti untuk keperluan selama tiga bulan ke depan bagi 1.250 balita di 40 posyandu.
Menurut Frans, pemberian bantuan merupakan upaya Indofood membantu menghidupkan kembali posyandu di wilayah yang dirasa memerlukan kehadiran posyandu. Dengan pemberian bantuan makanan tambahan tiga bulan ke depan, Frans berharap ibu-ibu rajin mendatangi posyandu terdekat selain mendapatkan makanan pendamping juga memeriksakan kesehatan anak balita secara rutin.
Dikatakan, dukungan Indofood dalam merevitalisasi 40 posyandu di Sumbar merupakan pilot project yang nantinya akan dikembangkan ke tempat lain di Indonesia yang juga banyak terdapat bayi yang kekurangan gizi. Sebagai wujud tanggungjawab sosial terhadap penyiapan generasi mendatang, bulan November PT Indofood Bogasari Flour Mills merencanakan menyelenggarakan simposium nasional penganekaragaman pangan dengan tema: Konstruksi Sosial Penanganan dan Pencegahan Busung Lapar. Tujuan simposium untuk membahas serta mensosialisasikan hasil kajian dan pemikiran tentang bagaimana bentuk konstruksi sosial yang dapat diwujudkan guna mengatasi busung lapar dan masalah gizi dengan alternatif penganekaragaman pangan. (pet)
----------------------------------------------------------------
Jangan hanya ‘cetak’ anak
Bupati Sumba Barat, Drs. Julianus Pote Leba, M.Si, saat menerima bantuan Indofood mengingatkan orangtua memperhatikan kesehatan anak mulai dari unsur gizi makanan hingga kebersihan dan pendidikan anak.
Julianus minta orangtua jangan hanya ‘mencetak’ anak namun berpikir bagaimanan merawat anak dan memelihara hingga dewasa dengan pola asuh, pola makan dan pola didik yang baik dan benar.
"Saya tidak membatasi hak orangtua memproduksi anak namun sebagai kepala daerah perlu saya ingatkan agar tidak hanya berpikir mencetak anak tapi juga berpikir soal gizi makanan anak," kata Julianus disambut senyum orangtua. Hadir, Kapolers Sumbar, AKBP. SM Panjaitan, Dandim 1613, Letkol (Inf) I Made Datrawan, Kajari Waikabubak, Tama Sembiring, S.H, Wakil Ketua DPRD, Alex Dapawole serta pimpinan dinas instansi.
Julianus juga menyampaikan terima kasih atas kepedulian PT Indofood yang sudah membantu masyarakat Sumbar serta meringankan beban pemerintah. Dia minta bantuan yang digunakan sesuai peruntukan dan tepat sasaran termasuk peralatan untuk posyandu.
Bernard Baur, mewakili Kadis Kesehatan Sumbar melaporkan dari 53.555 balita di Sumbar 6.778 jiwa mengalami gizi kurang, 1.588 gizi buruk, dan 137 balita mengalami marasmus dengan kelainan dan yang terbanyak di wilayah Lamboya. Kepala Puskemas Kabakarudi, dr. Yulis Nainggolan secara terpisah mengatakan, jumlah balita yang mengalami gizi buruk dengan kelainan sebanyak 82 orang, penyakit lain tanpa kelainan (maramus) 109 orang dan gizi kurang 941 orang.
Ketua Kader Posyandu Desa Kabakaaudi, Dorkas Pabala, menyebutkan ada 20 balita yang mengalami gizi buruk dan gizi buru dengan kelainan. Sedangkan gizi kurang 66 orang. "Saat ini masyarakat Desa Kabakarudi sedang kekurangan bahan makanan terutam beras. Makanan alternatif masih ada namun menjenuhkan jika sering menkonsumsinya. Untuk mendapatkan beras warga harus menjual hewan piaraan. Hasil panen tahun ini gagal total," jelasnya. (pet)
Sumber: http://www.indomedia.com/poskup/26/09/2005
Tidak ada komentar:
Posting Komentar